Kriminolog: Pasangan Gay Mudah Tersulut Emosi

. Jumat, 24 April 2009
  • Agregar a Technorati
  • Agregar a Del.icio.us
  • Agregar a DiggIt!
  • Agregar a Yahoo!
  • Agregar a Google
  • Agregar a Meneame
  • Agregar a Furl
  • Agregar a Reddit
  • Agregar a Magnolia
  • Agregar a Blinklist
  • Agregar a Blogmarks

Pakar Hukum dan Kriminolog Yesmil Anwar memandang kasus pembunuhan pasangan gay disebabkan perasaan sensitif yang kerap dirasakan pelaku.

"Orang-orang seperti mereka (gay) sangat sensitif begitu sisi emosionalnya disentuh," ungkapnya.

Alasan kesensitifan mereka, kata Yesmil, karena merasa pasangannya sangat sedikit dibandingkan hubungan lawan jenis. "Bila hubungan lain jenis kalau berpisah tinggal cari lagi karena banyak, tetapi bila pasangan hubungan sejenis sangat sedikit dan jarang. Makannya dia nekat melakukan pembunuhan tersebut," bebernya.

Yesmil mengungkapkan, ada tiga motif kejahatan yang melatar belakangi seseorang melakukan pembunuhan, yaitu motif percintaan, harta, dan terakhir masalah kekuasaan. "Untuk kasus ini percintaanlah yang melatarbelakanginya," terangnya.

Hal tersebut, lanjutnya, didasarkan pada beberapa studi yang mengatakan bahwa kecemburuan hubungan sejenis lebih fatal dari pada hubungan lain jenis. "Hubungan sejenis lebih fatal dan membuat seseorang bisa nekat melakukan sesuatu yang di luar nalar mereka," ungkapnya.

Ditambahkannya, mereka bisa sangat marah atau dendam yang mendalam ketika sisi emosionalnya tersentuh. Yesmil mencontohkan kasus fenomenal yang terjadi pada kasus Verry Idham Henyansyah alias Ryan.

"Dengan kasus Ryan ini bisa menjadi contoh atau enggak para pelaku meniru apa yang dilakukan Ryan," jelasnya.

Ketika disinggung intensitas munculnya kasus serupa di Indonesia sangat sedikit. "Di Indonesia sangat kecil dibanding di Amerika yang memang legalitas untuk kaum tersebut terbuka lebar," ujarnya.(Okezone.com)


0 komentar: